BAHAYA MAKANAN BERPENGAWET
HAI HAI PARA READERS YANG SETIA, KALI INI SAYA AKAN NGEPOST TENTANG MEKANAN BERBAHAYA, DI SEKITAR KITA BANYAK SEKALI CONTOHNYA. ANEH YA KALO DIPIKIR2, MAKAN ITU KAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN TUBUH, EH MALAHAN ADA AJA ORANG2 YANG GAK BERTANGGUNG JAWAB MERUSAK MAKANAN YANG ADA. PARAHNYA LAGI SEKARANG ITU MAKANAN BERPENGAWET BERBAHAYA MARAK DI JUAL DIMANA2. WASPADALAH.... WASPADALAH....
Makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya
semakin banyak ditemukan. Bahkan bahan makanan yang seharusnya tidak diberi
bahan pengawetpun saat ini semakin banyak saja yang ternyata mengandung bahan
pengawet berbahaya, ambil contoh saja mi basah, tahu, ikan, ayam, bakso dan
masih banyak yang lain. Kurangnya pengetahuan dan informasi tentang makanan
yang mengandung bahan pengawet berbahaya membuat para konsumen justru salah
pilih. Karena bahan makanan yang diberi bahan pengawet biasanya akan terlihat lebih
menarik.
Namun didalam penggunaannya harus sesuai dengan
takaran yang dibenarkan. Jika dikosumsi dalam waktu yang lama, akumulasi bahan
tersebut tetap rawan menimbulkan gangguan kesehatan. Terlebih, ada beberapa
pengawet yang statusnya masih syubhat seperti nisin dan potasium nitrat. Hal
ini terkait dengan media fermentasi dan asal bahannya.
Ada juga bahan pengawet yang dilarang karena berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan seperti: formalin dan borak. Sayangnya kedua bahan di atas masih sering digunakan pada produk-produk home industri seperti tahu, mie, mengawetkan ikan, daging, buah, dan sayuran dengan kadar yang tak terkontrol. Para nelayan misalnya, tidak sedikit memilih menggunakan formalin dari pada es batu karena faktor murah dan praktis. Buah-buahan di supermarket juga rawan formalin (bahan pengawet).
Padahal formalin atau borak dapat menimbulkan gangguan hati, jantung, pencernaan, kanker dan ginjal dan lainnya. Pada dosis cukup tinggi, pengawet ini bisa mengakibatkan, pusing, mual, dan muntah, mencret, kram perut, kejang, depresi susunan saraf dan gangguan peredaran darah
Ada juga bahan pengawet yang dilarang karena berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan seperti: formalin dan borak. Sayangnya kedua bahan di atas masih sering digunakan pada produk-produk home industri seperti tahu, mie, mengawetkan ikan, daging, buah, dan sayuran dengan kadar yang tak terkontrol. Para nelayan misalnya, tidak sedikit memilih menggunakan formalin dari pada es batu karena faktor murah dan praktis. Buah-buahan di supermarket juga rawan formalin (bahan pengawet).
Padahal formalin atau borak dapat menimbulkan gangguan hati, jantung, pencernaan, kanker dan ginjal dan lainnya. Pada dosis cukup tinggi, pengawet ini bisa mengakibatkan, pusing, mual, dan muntah, mencret, kram perut, kejang, depresi susunan saraf dan gangguan peredaran darah
Efek formalin pada produk makanan yang mengandung
protein seperti tahu, baso, ikan, ikan asin, dan mie sudah dapat dilihat yaitu
berubahnya konsistensi menjadi keras atau kenyal pada produknya, tentunya hal
ini akan terjadi juga jika formalin bebas masuk ke organ tubuh dan bereaksi
dengan protein tubuh, maka membran sel, tulang rawan akan mengeras; enzim, dan
hormon akan berubah atau tidak berfungsi. Sifat permeabelitas dari sel akan
hilang, akibatnya proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi tubuh
akan terganggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar